Rabu (27/7), Universitas Pertahanan (UNHAN) melakukan audiensi ke Universitas Gadjah Mada(UGM) untuk melakukan inisiasi kerja sama antar perguruan tinggi. UNHAN mempunyai visi menjadi institusi pendidikan tinggi pertahanan terdepan yang berstandar kelas dunia dengan tetap melestarikan nilai-nilai kebangsaan. UNHAN memiliki 14 Program Studi dengan 3 Fakultas (Fak. Strategi Pertahanan, Fak. Manajemen Pertahanan, dan Fak. Keamanan Nasional). UNHAN bertekad melahirkan calon-calon pemimpin bangsa dimasa depan, dari sipil dan militer yang memiliki kehandalan bidang pertahanan negara. Prof. Dr. Ir. Dadang Gunawan, M.Eng, menyatakan bahwa UNHAN sudah pernah menginisiasi kerja sama dengan UGM melalui LPPM (Prof. Danang Parikesit dan Dr Ambar Pertiwiningrum) dan Fakultas Geografi (Prof. Suratman) pada tahun 2013.
July
Kabupaten Agam yang berjarak di 114 km dari kota Padang, Propinsi Sumatera Barat terletak pada kawasan yang sangat strategis, dilalui jalur Lintas Tengah Sumatera dan Jalur Lintas Barat Sumatera dan dilalui oleh Fider Road yang menghubungkan Lintas Barat, Lintas Tengah dan Lintas Timur Sumatera. Keuntungan geografis ini mendorong Agam untuk lebih meningkatkan perekonomian, tetapi kawasan perbukitan/pegunungan dan daerah pesisir, menyebabkan Agam menjadi kawasan rawan bencana. Potensi bencana yang mengancam Agam adalah tsunami, abrasi, gerakan tanah/longsor, gempa serta letusan gunung berapi. Meningkatnya kandungan belerang di danau Maninjau yang berasal dari sisa pakan ikan menyebabkan matinya ikan-ikan yang dibudidayakan di danau tersebut menambah deratan permasalahan yang ada.
Jum’at (22/7) Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari PT Wijaya Karya (Persero). Pada kunjungan ini PT Wijaya Karya di wakili I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, S. E., M. M bermaksud untuk m e n g u n d a n g U G M a g a r d a p a t b e r g a b u n g d i program/kegiatan dalam unit-unit penelitian yang dilakukan BUMN terutama di anak cabang PT Wijaya Karya. Selama ini baru ada 4 mahasiswa UGM yang bergabung dan mendapatkan beasiswa dengan penelitian yang didanai oleh PT Wijaya Karya. Hal ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi program beasiswa dan kerja sama PT Wijaya Karya ke UGM. Sehingga kunjungan ini merupakan pintu awal dalam menjalin kerja sama tersebut. Adapun program kerja sama yang ditawarkan antara lain: (1) Beasiswa untuk mahasiswa UGM mulai semester 6; (2) Magang untuk Mahasiswa D3/D4; (3) Penelitian kolaborasi untuk dosen dan mahasiswa S2/S3; (4) Program pelatihan/diklat soft skill untuk pimpinan; dan (5) Dosen tamu (praktisi). Terkait dengan diklat soft skill, PT Wiyaja Karya memiliki tempat khusus dengan kapasitas 50 – 80 orang. Selain itu PT Wijaya Karya juga siap membuka kelas khusus untuk diklat legal drafting dan analisis investasi bertempat di Jakarta. PT Wijaya Karya juga menawarkan joint research terkait efisiensi aspal dengan WIKA Bitumen.
Pada hari Kamis, tanggal 21 Juli 2016 dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara UGM; Kementerian Perindustrian (Dirjend Kimia Tekstil dan Aneka); dan PT Kimia Farma. Dalam Penandatangan Nota Kesepahaman tersebut dari Pihak UGM di wakili oleh Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., sedang dari pihak Kementerian Perindustrian diwakili oleh Ir. Achmad Sigit Dwiwahjono, M.P.P., Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka, dan dari PT Kimia Farma diwakili oleh Drs. Rusdi Rosman, Apt., MBA. Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Bencana kebakaran hutan dan lahan seluas 2,1 juta Ha di tahun 2015 memberikan pelajaran tersendiri bagi Bangsa Indonesia. Selain melumpuhkan sendi-sendi perekonomian warga sekitar, kebakaran hutan dan lahan juga menimbulkan bencana asap yang sangat membahayakan kesehatan dan mengganggu hubungan regional dengan negara-negara tetangga. Belajar dari pengalaman tahun lalu Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) sebuah organisasi nirlaba yang mewadahi keberadaan perusahaan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) di hutan alam maupun di hutan tanaman tidak tinggal diam. Sejalan dengan visi dan misi UGM sebagai Universitas Kerakyatan yang sangat peduli terhadap permasalahan bangsa, UGM dan APHI bersama-sama menyusun langkah-langkah strategis untuk menanggulangi bencana kebakaran hutan. Komitmen tersebut dituangkan dalam MoU yang ditandatangani pada tanggal 15 Juli 2016 di Ruang Sidang Pimpinan UGM.