Pada Jumat, 18 November 2016 terselenggara Rapat Koordinasi (Rakor) Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama di Grand Quality Hotel Yogyakarta. Sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama maka rakor tersebut merupakan rakor terakhir antara Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (WR P2M); Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni (WR KSA); Direktorat Penelitian, Direktorat Pengabdian, Badan Penerbit dan Publikasi, Direktorat Kemitraan Alumni dan Urusan Internasional, Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi.
November
Workshop Verifikasi Input Data Lentera, Kamis (10/11) mengundang seluruh enumerator, tim verifikator dari DKAUI dan tim teknis dari DSSDI. Acara dibuka oleh Dra. Sri Widati selaku Kepala Subdirektorat Kerja Sama Dalam Negeri. Beliau menekankan bahwa data yang diinputkan ke Lentera harus data yang sesuai dengan ketentuan sehingga data yang diperoleh merupakan data yang valid. Data ini selanjutnya akan mudah diolah, dianalisis dan dilaporkan menjadi data yang reliable. Ketidaktepatan pengisian data akan menyesatkan pengguna data dan berimbas pada proses akuntabilitas DKAUI. Auditor internal maupun eksternal juga memantau apakah DKAUI telah menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam memonitoring dan mengevalusi ketepatan unit dalam
Isu Radikalisme yang makin panas akhir-akhir ini, ditandai dengan aksi demonstrasi besar pada 4 November 2016, sebagai Universitas yang ber-Bhineka Tunggal Ika dengan mahasiswa yang berasal dari Sabang sampai Merauke yang memiliki beragam kultur dan kepercayaan, mendorong UGM untuk bereaksi dan mengeluarkan public statement terkait peristiwa tersebut.
Bertempat di Ruang Sidang Pimpinan tanggal 29 November 2016, diskusi bertajuk Persoalan Radikalisme terhadap Perdamaian dan Kedaulatan Bangsa digelar. Hadir dalam diskusi tersebut adalah perwakilan dosen dan pakar dari Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) serta perwakilan dari Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS). Diskusi dipimpin langsung oleh Rektor UGM dan peserta menyampaikan pendapatnya di forum itu. Salah satu hal yang diutarakan adalah dibuatnya suatu event besar yang dapat menyaingi demo besar 4 November 2016, harapannya masyarakat dapat teralihkan perhatiannya dari teror yang disebarkan oleh kelompok-kelompok radikal. Selain itu, sebagai institusi pendidikan, UGM dapat melakukan kajian lintas agama, sehingga selain memahami agamanya sendiri juga dapat memahami agama/kepercayaan lain yang ada di Indonesia.