• UGM
  • Layanan IT
  • Webmail
Universitas Gadjah Mada SUB DIREKTORAT KERJA SAMA DALAM NEGERI
DKAUI UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • DKAUI
  • Beranda
  • Tentang Kami
  • Layanan Kerja Sama
    • LAYANAN PEMROSESAN MoU
    • LAYANAN PEMROSESAN PKS
  • Kontak Kami
  • Beranda
  • Uncategorized
  • Kemenko PMK Gandeng UGM Matangkan Pedoman Penangaan Zoonis

Kemenko PMK Gandeng UGM Matangkan Pedoman Penangaan Zoonis

  • Uncategorized
  • 15 February 2018, 08.27
  • Oleh: admin
  • 0

Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Tim Gugus Tugas One Health/Ecohealth and Emerging Infectious Disease Center menyelenggarakan kegiatan Pre Launching of One Health Coordination Guidelines Selasa 13/02/2018 di Balai Senat UGM. Kegiatan ini merupakan kerja sama UGM dengan Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan United States Agency for International Development (USAID). Hadir dalam kesempatan ini Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng.; Acting Mission Director USAID, Ryan Washburn; Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DIY, drg. Pambajun Setyaningastuti; Staf Ahli Kemenko PMK Bidang Sustainable Development Goals Pasca 2015 Ghafur Akbar, serta perwakilan dari instansi-instansi terkait.

 

Sementara itu Rektor UGM dalam sambutannya menyampaikan apresiainya kepada Kemenko PMK dan OHCC-UGM karena mengangkat Issue One Health yang memungkinkan kita untuk dapat bekerja lintas sektoral dalam menangani berbagai masalah strategis di bidang Kesehatan, Zoonoses dan Emerging/re-emerging diseases. Emerging and re-emerging infectious disease merupakan ancaman yang serius pada kesehatan masyarakat. Untuk melakukan kontrol dan memitigasi ancaman zoonoses maka konsep One Health yang menekankan pada sistem thinking, kolaborasi dan bekerja transdisilin untuk menanggulangi ancaman penyakit tersebut meliputi tiga persepektif yaitu: Kesehatan lingkungan, Kesehatan hewan dan Kesehatan manusia.

 

Dalam sambutannya Ryan Washburn mengatakan “Selama lebih dari 10 tahun, USAID telah bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, universitas-universitas, lembaga-lembaga bantuan internasional dan pusat-pusat riset untuk meningkatkan kapasitas sumber daya bidang kesehatan manusia, kesehatan hewan dan lingkungan hidup menghadapi avian influenza dan penyakit infeksi emerging lainnya,”

 

Dalam 30 tahun terakhir ini dunia dihadapkan dengan kemunculan penyakit-penyakit infeksi emerging (PIE) atau emerging infectious diseases dan zoonosis dengan cirinya antara lain cakupan geografis yang luas, berpindah dari satu spesies ke induk semang yang lain termasuk manusia, memiliki keganasan dengan kerugian dampak yang meningkat, mengalami perubahan patogenesis, atau bahkan disebabkan oleh patogen yang berevolusi. Sejak 2003, Badan Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan 854 kasus avian influenza pada manusia (H5N1) dengan 449 kematian di seluruh dunia. Tiap tahunnya, di seluruh dunia, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa zoonosis menyebabkan 2,5 milyar kasus penyakit dan 2,7 juta kematian.

 

Indonesia merupakan salah satu hotspot untuk PIE di Asia. Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati, Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara dengan kekayaan hayati dengan keanekaragaman jenis fauna. Semua ini menempatkan Indonesia sebagai negara yang rentan ancaman zoonosis. Undang-Undang Penanggulangan Bencana Nomor 24 Tahun 2007 menetapkan wabah penyakit sebagai salah satu bencana non alam yang perlu dikelola potensi ancamannya.

 

Kemenko PMK bersama USAID melalui Preparedness and Response (P&R) mengembangkan Pedoman Koordinasi Pendekatan One Health untuk mencegah dan mengurangi dampak PIE dan zoonosis. Pedoman ini berguna untuk menguatkan koordinasi di antara kementerian dan lembaga pemerintah terkait lainnya seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Dalam Negeri.

 

Kemenko PMK menyusun pedoman ini sejak tahun 2016 bersama kementerian terkait, lembaga, pemerintah daerah serta Program Emerging Pandemic Threats -2 (EPT-2) dari USAID. EPT-2 adalah program kolaborasi yang terdiri dari lembaga-lembaga internasional, universitas dan pusat-pusat penelitian seperti: Badan PBB untuk Pangan dan Pertanian (UNFAO), WHO, PREDICT-2 (dipimpin oleh Eijkman Institute dan Institut Pertanian Bogor), Preparedness and Response atau P&R (dikelola oleh DAI), One Health Workforce (dipimpin oleh jaringan universitas One Health di Indonesia atau INDOHUN), Palang Merah Indonesia (PMI) dan The Internasional Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC).

 

USAID bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada menginisiasi Program EPT-2 dengan tujuan untuk mengurangi dampak penyakit infeksi emerging dan zoonosis melalui pendekatan One Health. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan Pemerintah Indonesia dalam melakukan deteksi dini, peningkatan kesiapsiagaan nasional dan pengurangan risiko penularan penyakit melalui perubahan perilaku masyarakat. Pedoman Koordinasi Pendekatan One Health ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan Pemerintah Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespon penyakit infeksi emerging.

 

Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu anggota INDOHUN menegaskan peran penting kalangan akademisi dalam pendekatan One Health untuk menyiapkan tenaga-tenaga lintas sektor baik dari bidang kesehatan manusia, kesehatan hewan maupun lingkungan hidup, mengembangkan riset serta mengintegrasikan pendekatan One Health pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam mencegah dan menanggulangi potensi penyakit infeksi emerging (PIE) dan zoonosis di Indonesia.

Diharapkan melalui seminar publik ini, civitas akademika melalui One Health Collaborating Center bersama Kemenko PMK mendapat kesempatan untuk menyempurnakan dan mengadaptasi Pedoman Koordinasi Pendekatan One Health untuk diterapkan di daerah.

 

Recent Posts

  • UGM dan Pemkab Konawe Selatan Perbaharui MoU, Fokus Pada Peningkatan SDM dan Implementasi SDGs
  • UGM dan PT Bukit Asam Tbk Memperpanjang Nota Kesepahaman untuk Mendorong Pembangunan Berkelanjutan, Hilirisasi Produk Batubara dan Mendukung SDG’s
  • HIBAH PT AKR CORPORINDO TBK UNTUK REVITALISASI MUSEUM BIOPALEOANTROPOLOGI DAN MUSEUM ANATOMI UNIVERSITAS GADJAH MADA
  • Seremoni Penyerahan Bus Listrik: UGM Menerima Hibah Kendaraan Ramah Lingkungan
  • UGM Jalin Kerja Sama Tridharama dengan Universitas Kristen Petra

Recent Comments

  • Suganda Nata Atmaja on Seremoni Penandatangan Nota Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerja Sama UGM dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya, Universitas Halmahera, Universitas Tarumanegara, dan Universitas Khairun

Archives

  • September 2023
  • August 2023
  • March 2023
  • February 2023
  • June 2022
  • April 2022
  • March 2020
  • February 2020
  • January 2020
  • November 2019
  • September 2019
  • August 2019
  • July 2019
  • June 2019
  • May 2019
  • April 2019
  • March 2019
  • February 2019
  • January 2019
  • December 2018
  • November 2018
  • October 2018
  • September 2018
  • August 2018
  • July 2018
  • June 2018
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018
  • February 2018
  • January 2018
  • April 2017
  • March 2017
  • February 2017
  • December 2016
  • November 2016
  • October 2016
  • September 2016
  • August 2016
  • July 2016
  • June 2016
  • May 2016
  • April 2016
  • March 2016
  • February 2016
  • January 2016

Categories

  • Info Lowongan
  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Slider
  • Uncategorized

Meta

  • Log in
  • Entries RSS
  • Comments RSS
  • web instansi
Universitas Gadjah Mada

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju