Kegiatan StIRRRD bertujuan untuk mewujudkan pengurangan risiko bencana dan peningkatan kesiapsiagaan di tingkat daerah menuju penguatan ketangguhan Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama UGM dan GNS Science Selandia Baru serta didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa) dan Bappenas. Pendanaan kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh Ministry of Foreign Affairs and Trade (MFAT) New Zealand.
StIRRRD dimulai sejak 2011-2012 di 2 daerah pilot yaitu Kota Palu dan Kota Padang. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi workshop pemahaman tentang kebencanaan, penyusunan rencana aksi daerah, kunjungan dan pelatihan di New Zealand, serta pemantapan dan implementasi rencana aksi. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mengutamakan koordinasi dan integrasi berbagai pihak seperti pemerintah daerah, universitas lokal, kalangan swasta, LSM, dan kelompok-kelompok komunitas siaga bencana. Atas keberhasilan kegiatan di daerah pilot, kegiatan ini disetujui untuk dilanjutkan selama 5 tahun dimulai dari tahun 2014 dan berakhir pada tahun 2019. Sebanyak 10 kabupaten/kota dilibatkan dari 4 provinsi, yaitu Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, NTB, dan Bengkulu. Selain Kota Palu dan Kota Padang, kabupaten/kota lain yang ikut bergabung diantaranya: (1) Kab. Donggala, (2) Kab. Morowali, (3) Kota Mataram, (4) Kab. Sumbawa, (5) Kota Bengkulu, (6) Kab. Seluma, (7) Kab. Pesisir Selatan, dan (8) Kab. Agam.